WELCOME TO MY BLOG

Selamat datang di blog saya,
di blog ini teman-teman dapat menemukan berbagai hal tentang IT, Sepakbola ISL khususnya berita terkini tentang Persipura. Saya berharap teman-teman dapat menikmati blog ini. Terima Kasih. God Bless You.

Tentang Saya

Foto saya
seorang mahasiswa informatika di SWCU yang berharap akan jadi astronot kelak(gak nyambung..), yang sibuk dengan perkuliahan(gak juga sih:)..) dengan kejombloannya berharap dapat membuat semua mata tertuju padanya, hahahahahaaaa...

Selasa, 31 Maret 2009

>>>Bantai, Persipura kokoh di Puncak

Persipura Jayapura melanjutkan keperkasaannya di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009. Menjamu PSIS di Stadion Mandala, Jayapura, Minggu, 29 Maret 2009, Persipura menang telak 4-0.

Setelah sempat mendapat perlawanan ketat dari PSIS, Mutiara Hitam akhirnya berhasil memecah kebuntuan di menit ke-30 lewat kaki Alberto ‘Beto’ Goncalves. Beto kembali mencetak gol di penghujung babak pertama atau menit ke-42. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Persipura kembali memperbesar keunggulannya pada menit ke-48 lewat kaki Boaz Solossa. Skor 3-0 tak membuat Persipura puas. Pada menit ke-71, Boaz mencetak gol keduanya sekaligus memastikan kemenangan 4-0 bagi timnya.

Pertarungan yang dipimpin oleh wasit Fiator Ambarita ini sempat berjalan dalam tensi tinggi. Permainan keras dari kedua tim memaksa wasit untuk bertindak tegas. Sepanjang pertandingan, Fiator mengeluarkan empat kartu kuning dan satu kartu merah.

Kartu kuning itu diberikan kepada tiga pemain PSIS, Aziz Dnibi, Anderson Lekke, dan Heri Susilo. Sedangkan satu kartu kuning lainnya diberikan kepada Jack Komboy dari Persipura. Satu-satunya kartu merah yang keluar dari kantong Fiator juga diberikan kepada pemain Persipura, Ian Kabes. Ian diusir pada menit ke-77 karena menerima dua kartu kuning.

Berkat kemenangan ini, posisi Persipura di puncak klasemen sementara semakin kokoh. Hingga pertandingan ke-25, Persipira sudah mengantongi 55 poin. Sedangkan PSIS tetap tidak beranjak dari zona merah degradasi dengan koleksi 20 poin dari 25 kali pertandingan. [Marco Tampubolon/VIVAnews]

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 15 Maret 2009

>>>Balas dendam, Persipura

Persipura BLOG

Persipura Jayapura kembali menemukan kepercayaan dirinya. Setelah Senin, 9 Maret 2009 ditekuk Persik Kediri 1-2, Persipura akhirnya memetik tiga angka saat tampil di kandangnya di Stadion Mandala Jayapura, Minggu, 15 Maret 2009.

Menghadapi Persiba Balikpapan dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, Persipura berhasil menggulung Persiba dengan skor telak 3-1. Berkat kemenangan ini, Persipura semakin kokoh di puncak klasemen sementara dengan 49 poin dari 23 kali laga.

Tuan rumah sudah berhasil meninggalkan Persiba 3-0 di babak pertama. Ernst Jeremiah membukan kemenangan tuan rumah di menit ke-5 lewat titik putih penalti. KKemenangan Persipura kembali bertambah melalui gol yang dicetak Edward Ivakdalam pada menit ke-13.

Selanjutnya, Alberto Goncalves mencetak gol ketiga bagi Persipura di menit ke-41. Sedangkan satu-satunya gol Persiba dicetak oleh Eliu Sangelo pada menit ke-89. Pertandingan Persipura selanjutnya akan berhadapan dengan PKT Bontang, Kamis, 19 Maret 2009.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 12 Maret 2009

>>>Barcelona Lolos ke Perempat Final

Berkat dua gol striker Prancis, Thierry Henry, Barcelona sukses melaju ke perempat final Liga Champions dengan menundukkan jawara Prancis, Olympique Lyon, 5-2 (agregat 5-3) dalam pertandingan di Nou Camp, Rabu (11/3).

Meski menang, Barca yang masih memimpin klasemen sementara La Liga sempat mendapat ancaman dari Lyon.

Unggul empat gol lebih dulu, skuad Pep Guardiola terlena dan bisa didekati Lyon dengan dua gol. Absennya kapten sekaligus bek tengah Carles Puyol membuat kualitas lini belakang tim Catalunya sedikit menurun dan bisa dimanfaatkan Lyon, terutama di awal babak kedua.

Beruntung, Barca punya barisan depan yang sangat tajam. Tampil dengan trisula Henry, Samuel Eto’o dan Lionel Messi, Barca berulang kali merepotkan pertahanan Lyon. Dan hanya dalam dua menit di pertengahan babak pertama, Henry mampu mencetak dua gol.

Menerima bola di sisi kiri dalam posisi bebas, Henry pun leluasa menundukkan kipper Hugo Lloris di bawah mistar Lyon. Dan pada menit 39, giliran Messi yang beraksi untuk gol ketiga. Skill individunya serta permainan satu-dua sentuhan dengan Eto’o diakhiri sontekan ke pojok gawang Lloris.

Pada menit 42, Eto’o tak mau ketinggalan mencetak gol. Menerima umpan dari Henry, pemain Kamerun ini melepas tembakan setengah voli dengan kaki kanan hingga memperdaya Lloris. Tapi semenit menjelang jeda, bola pojok Juninho Pernambucano ditanduk Jean Makoun demi gol balasan pertama dari Lyon.

Tiga menit setelah turun minum, giliran Juninho yang memperdaya kipper Victor Valdes setelah bola silang Cesar Delgado disapunya menuju gawang. Tapi malang, Juninho tampil kurang tenang dan bahkan harus rela menerima kartu merah di penghujung laga setelah mendapat provokasi dari rekan sesama Brasil, Daniel Alves.

Akibatnya, Barca masih bisa membungkus pertandingan dengan kemenangan telak 5-2 melalui gol pemain pengganti Seydou Keita di menit pamungkas sekaligus mengubah skor agregat 6-3.
Susunan pemain

Barcelona: 1-Victor Valdes; 20-Daniel Alves, 3-Gerard Pique, 4-Rafael Marquez, 16-Silvinho; 6-Xavi, 24-Yaya Toure, 8-Andres Iniesta (Hleb 90); 10-Lionel Messi, 9-Samuel Eto’o (Bojan 87), 14-Thierry Henry (Keita 75).

Olympique Lyon: 1-Hugo Lloris; 2-Francois Clerc (Bodmer 46), 3-Cris, 4-Jean-Alain Boumsong, 11-Fabio Grosso; 8-Juninho, 28-Jeremy Toulalan, 17-Jean Makoun; 19-Cesar Delgado (Kallstromm 61), 10-Karim Benzema, 7-Ederson (K. Keita 85).

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 10 Maret 2009

>>>Perlu Stopper Lapis Dua

Keangkeran Stadion Brawijaya, Kediri, masih terjaga. Persik mengamankan keangkeran tersebut setelah mengandaskan Persipura Jayapura dengan skor 2-1 (1-0) dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 tadi malam (9/3).


Saktiawan Sinaga kembali membuktikan kesaktiannya. Mantan striker PSMS Medan tersebut memborong dua gol kemenangan Persik masing-masing pada menit ke-19 dan 64. Sedangkan satu gol Persipura dilesakkkan Boas Salossa pada menit ke- 64.

Bagi Sakti, sapaan karib Saktiawan, itu adalah gol ketiganya dalam dua laga terakhir tim berjuluk Macan Putih tersebut. Sebelumnya, mantan tukang gedor timnas Indonesia tersebut juga menjadi penentu kemenangan Persik saat menjamu Persiwa Wamena.

Berkat raihan tiga angka atas Persipura, Persik mengalami lonjakan peringkat. Kini, Harianto dkk menghuni posisi ketujuh dengan 37 poin. Sementara, meski menelan kekalahan, Perspiura tetap kukuh di puncak klasemen sementara DISL dengan koleksi 46 angka.

“Lawan memang bermain bagus. Tapi, formasi yang kami terapkan ternyata mampu mengimbangi permainan mereka. Kami sengaja menempatkan dua gelandang bertahan untuk menghentikan tiga striker mereka,” terang Aji Santoso, pelatih Persik, setelah pertandingan.

Di sisi lain, kekalahan atas Macan Putih mengakhiri torehan positif Persipura di tiga laga terakhir. Sebelumnya, Eduard Ivakdalam dkk sukses menahan Persib Bandung serta menang atas Persela Lamongan dan Arema Malang.

Salah satu faktor kekalahan Persipura adalah absennya dua pilar di lini belakang, Bio Paulin serta Jack Komboy, karena akumulasi kartu. Absennya dua pemain tersebut membuat lini belakang Persipura keropos.

“Saya akui, kehilangan dua pemain tersebut memang sangat berpengaruh dalam pertandingan kali ini. Tapi, menurut saya, Persik memang bermain lebih bagus daripada Persipura,” ungkap asisten pelatih Persipura Mettu Duaramuri.


[+/-] Selengkapnya...

>>>Kekalahan Persipura dari Macan Putih

Persipura Jayapura, harus mengakui keunggulan Persik Kediri setelah dua gol dilesaikan Saktiawan Sinaga membawa 'Macan Putih' menang 2-1 atas 'Mutiara Hitam'.

Sejak wasit Aeng Suarlan memulai pertandingan, anak-anak Kediri langsung berusaha menguasai permainan. Pelatih Aji Santoso yang mengetahui startegi Persipura berhasil membongkar pertahanan Persipura yang dalam laga ini ditinggalkan Bio Pauline Piere dan Jack Komboy akibat terkena akumulasi kartu kuning.

Persik akhirnya unggul pada menit ke-19. Saktiawan Sinaga berhasil memanfaatkan bola muntah dengan tendangan ringan, setelah sebelumnya terjadi kemelut di depan gawang Jendri Pitoy.

Tertinggal satu gol, Persipura setidaknya menciptakan dua peluang emas kendati itu belum berhasil diubah jadi gol. Hingga berakhirnya babak pertama, keunggulan tetap menjadi milik tim tuan rumah.

Memasuki babak kedua, Persipura yang dalam tiga pertandingan terakhirnya memperoleh hasil maksimal, meningkatkan daya serang. Namun serangan masih kandas di lini belakang Persik yang dikawal Hamka Hamzah dan Usep Munandar.

Persipura kemudian baru dapat menyamakan kedudukan pada menit ke-63 melalui tandukan Boaz Salosa. Gol dia cetak usai memanfaatkan umpan dari Ian Louis Kabes.

Kondisi berimbang tidak bertahan lama. Enam menit berselang Saktiawan Sinaga kambali mencetak gol untuk Persik. Gol tersebut dicetak melalui sundulan kepalanya.

Dalam 20 menit terakhir pertandingan, Persik lebih fokus ke pertahanan. Kondisi ini dimanfaatkan Persipura dengan terus melakukan serangan, meski tak kunjung bisa bikin gol setelah hampir seluruh pemain Persik turun ke jantung pertahanan.

Kemenangan 2-1 untuk Persik kemudian menjadi hasil akhir pertandingan seiring dengan dibunyikannya peluit panjang.

Manajer Persik, Iwan Boedianto tampak tak menduga akan skor akhir 2-1 buat Persik. Dia yang sebelumnya pesimistis mampu mengalahkan Persipura, tampak tak bisa menahan rasa bahagia. Dia menyebut hasil itu sebagai berkah luar biasa bahkan merasa sudah jadi juara.

"Rasanya seperti juara bisa mengalahkan Persipura. Saya sendiri tidak percaya dengan hasil ini, dan saya akui ini semua terjadi karena kuasa dari Allah," ujar Iwan sambil tersenyum.

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 06 Maret 2009

>>>Patch ISL di PES 2009

Wah, ada patch bagus nih buat PES lover, khususnya PES 2009. Baru-baru pas lagi nyari patch 1.03 buat tu game, aku nemu patch PES 2009 yang team Indonesianya,hehe:D. Lansung aja ku sedot tuh patch. Ini silakan di donlot...
Paz dicoba keren abis, timnya full, kayak asli, ditambah suara penonton seperti di senayan. Kostumnya pun seperti asli. Adboard nya juga udah ditulisi Indonesia.
Trus aku kepikiran napa ndak cari yang ada klub ISL aja. Lansung aja search di mbah Google. Tidak lama, gw langsung nemuin situs tersebut. Dan gw langsung di direct ke Kaskus, dalam pikiran gw wah pasti bayar nih, karena yang namanya kaskus berhubungan dengan jual-beli.
Ternyata tebakan gw gak salah nih situs nyediain tuh patch tapi harus ditukar duit dulu, biar bisa dapat tuh patch.huhuhu.. Tetapi karena pengen nyoba tuh pacth masung gw order aja sama yang punya lapak itu. Dan sekarang lagi nunggu tu barang datang..
Jika teman ada yang pengen beli silakan aja langsung ke lapak ini..
EYINATION SUPER PATCH V.3 ( Pro Evolution Soccer 2009 - PC)

[+/-] Selengkapnya...

>>>EPENKA!?!?!

Image
Oleh : Aprila R. A. Wayar (*)
EPENKA?”
Anda pernah mendengar kata-kata ini? Atau anda adalah orang yang juga menggunakan kata-kata ini dalam kehidupan sehari-hari?


Sepenggal kalimat di atas yang terdiri dari dua kata ‘epen’ dan ka bukanlah kata baru dalam bahasa pergaulan di hampir seluruh lapisan Masyarakat Papua saat ini. Kalimat yang berasal dari Bahasa Melayu Papua yaitu Bahasa Indonesia yang mengalami perubahan bunyi berdasarkan dialek Orang Papua.
Kalimat yang sederhana ini digunakan bukan hanya di kalangan anak-anak dan remaja saja tetapi pemuda-pemudi hingga orang tua yang hidup di daerah perkotaan dan di beberapa daerah suburbanpun banyak yang menggunakan kata-kata ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.
E… Penting ka?
Kata-kata di atas inilah yang membuat terbentuknya frase kata baru dalam Bahasa Pergaulan Papua: ‘epen’. Kata ini diakhiri dengan tanda tanya. Kata ini bila dimaknai secara sederhana maka dapat berarti ‘pentingkah hal yang anda bicarakan ini, mungkin memang penting bagi anda tapi tidak penting untuk saya karena saya tidak peduli dengan hal yang sedang anda bicarakan.’
Kata ini biasanya digunakan untuk menjawab pembicaraan atau membalas kata-kata yang diucapkan oleh seseorang. Apabila mendengar seseorang membicarakan suatu hal yang serius tetapi kemudian dibalas oleh lawan bicaranya dengan kata ‘epen’. Orang pertama pasti akan menjadi marah, tersinggung atau malah jadi malas untuk melanjutkan lagi pembicaraan yang sebenarnya serius bahkan mungkin sebenarnya penting. Lebih parah lagi bila kata ‘epen’ diucapkan pada orang yang memiliki karakter serius, kata ‘epen’ justru menjadi akar masalah baru.

Seorang pejabat penting di Manokwari juga menggunakan kata ‘epen’ dalam pertemuan resmi dengan warga masyarakat beberapa waktu lalu dimana saat itu seorang anggota masyarakat dari salah satu distrik di Manokwari meminta pada pejabat ini agar ada pengadaan fasilitas alat penyaring air bersih di tempat kediaman mereka tetapi dibalas dengan kata ‘epen’ oleh pejabat tersebut. Hal ini membuktikan bahwa betapa populernya kata ‘epen’ hingga sampai juga ke tingkat para birokrat yang ada di Papua saat ini.
‘Epen’ dapat dimaknai berbeda oleh masing-masing orang yang menggunakan maupun mendengarnya dari orang lain. Tergantung suasana hati seseorang saat mendengar kata itu. ‘Epen’ dapat menjadi mop (cerita lucu versi Orang Papua) yang membuat orang banyak tertawa terpingkal-pingkal tapi ‘epen’ juga dapat membuat orang atau lawan bicara tersinggung atau bahkan kata ‘epen’ dikeluarkan oleh seseorang karena sedang dalam keadaan marah atau bahkan sebaliknya ‘epen’ menjadi sumber masalah. ‘Epen’ kemudian menjadi kata yang sarat makna.
Akhir-akhir ini kata ‘epen’ banyak juga digunakan oleh anak-anak. Hal ini mengundang keprihatinan dikalangan pendidik.
Anak-anak sekarang cenderung untuk menjadi anak yang bandel karena kata ‘epen’. Bila kata ‘epen’ digunakan diantara anak-anak sesama umur saja mungkin masih dapat dimaklumi tetapi ketika ‘epen’ juga dilontarkan pada orang tua, ini mempengaruhi sikap mereka yang juga tidak menghargai orang tuanya sendiri.
Beberapa tahun yang lalu, sangat jarang seorang anak membantah perintah orang tuanya. Kenakalan anak-anak pada satu dekade lalu sangat berbeda dengan kenakalan anak-anak saat ini. Saat ini dengan menggunakan kata ‘epen’, seorang anak dapat mengekspresikan ketidakpedulian dan rasa tidak menghargai orang tuanya. Kesalahan ini tidak sepenuhnya dapat dilimpahkan pada si anak. Bila ternyata orang tuanya sendiri menggunakan kata ‘epen’ untuk menjawab pernyataan ataupun pertanyaan anaknya tanpa memahami sebab dan akibat dari ucapan itu akan ditiru oleh si anak tersebut maka akan lahir Generasi Papua Baru yang tidak lagi peduli dengan segala macam persoalan yang terjadi di sekitarnya hanya dengan mengucapkan kata ‘epen’.
Budaya ‘epen’ yang secara alamiah kemudian menjadi budaya ‘tidak peduli’ ini akan membuat banyak persoalan-persoalan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Dengan demikian muncul juga Generasi ‘Epen” yang mana tingkat kesadaran dan kepedulian generasi ini terhadap kondisi sosialpun akan semakin berkurang dalam diri si anak pada generasi sekarang.
Lama-kelamaan, kata ‘epen’ jadi lebih cenderung bermakna negatif. Degradasi moral dapat terjadi di tengah-tengah masyarakat bila terus dibiarkan. Nilai-nilai luhur yang mengajarkan penghargaan terhadap sesama manusia terutama pada orang yang lebih tua menjadi luntur hanya karena kata ‘epen’ yang kemudian dapat melahirkan budaya baru yaitu budaya ‘epen’..
Generasi ‘epen’ akan menyaksikan kekayaan alam Papua dikeruk habis-habisan, semua asset diambil alih serta semua jabatan birokrasi pemerintahan di Papua di waktu-waktu yang akan datang dikuasai oleh Orang nonPapua, generasi ini hanya akan jadi penonton karena hanya ada kata ‘epen’ yang dipikirkan atau diucapkan saat melihat kondisi tersebut.
Bukti konkrit lain daripergeseran nilai-nilai ini juga dapat kita lihat saat orang sudah tidak ada lagi orang yang sadar dan peduli dengan Budaya ‘epen’ yang sedang berkembang saat ini.
Bila Budaya ‘epen’ terus berlangsung dan mempengaruhi sikap dan pola hidup bukan hanya mempengaruhi masyarakat Papua tapi juga di kalangan birokrat maka tidak menutup kemungkinan ketidakpedulian ini terjadi saat seseorang menjadi pemimpin tapi ketika ia ditanyai soal kondisi rakyat yang mengalami kesulitan, bila jawaban yang keluar dari mulutnya adalah ‘epen ka?’. Sungguh sebuah jawaban yang memilukan hati bagi rakyat. Contoh lain, ketika seorang birokrat ditanyai tentang bagaimana dengan Otonomi Khusus di Papua? Kata ‘epen’ kembali meluncur dari mulut sang birokrat maka tidak ada lagi yang tersisa dalam tatanan hidup Rakyat Papua.
Terbukanya semua jalur komunikasi di Seluruh Nusantara saat ini akibat arus globalisasi mengakibatkan pasokan informasi yang diterima masyarakat juga beragam tanpa melalui proses penyaringan yang baik oleh pihak-pihak yang terkait. Sekarang televisi bukan lagi benda elektronik yang mahal seperti dulu sehingga masyarakat dapat langsung menyaksikan sinetron yang ditayangkan setiap hari. Kccenderungan sinetron yang Jakarta center dengan logat Betawi yang kental membuat bukan cuma komunikasi di tengah masyarakat Indonesia saja yang rusak tapi Bahasa Indonesia seolah-olah tidak lagi penting dan bukan lagi menjadi bahasa resmi.
Kata ‘epen’ sendiri cenderung memiliki makna yang hampir sama dengan istilah Emang Gue Pikirin (EGP) yang sangat khas Betawi yang populer di kalangan warga ibu kota negara itu.
Kata-kata yang menunjukkan kecuekkan ini seakan menembus batas ruang dan waktu dengan kacanggihan teknologi.
Generasi Indonesiapun mengalami degradasi ini. Apalagi kata-kata EGP sering diucapkan artis-artis sinetron yang setiap malam ditonton hampir oleh sebagian besar Penduduk Indonesia tentu saja akan mempengaruhi pola pikir sekaligus tingkah laku Masyarakat Indonesia yang cenderung ke arah negatif.
Demikian juga dengan penayangan sinetron-sinetron yang tidak mendidik sesegera mungkin harus disensor bahkan bila perlu dicekal. Apalagi sinetron yang menggunakan pemeran anak-anak yang berkarakter jahat. Anak nakal memang ada tetapi anak yang jahat itu tidak ada kecuali karakter jahat pada si anak dibentuk oleh tangan-tangan jahat. Belum lagi ditambah dengan infotaiment yang menyiarkan terus kasus-kasus dalam kehidupan para artis yang banyak keluar dari nilai-nilai susila dan tidak menjadi contoh baik bagi masyarakat tapi disiarkan secara luas dan berulang-ulang. Masyarakat jadi cenderung ikut-ikutan dengan trend ini.
Karakter sebuah bangsa dibentuk oleh tradisi dan budaya yang secara terus-menerus mengalami dialektika di dalam masyarakat seiring dengan berjalannya waktu. Kekuatan sebuah bangsa terletak pada kuatnya rasa bangga pada setiap warga negara tersebut terhadap kewarganegaraannya.
Bangsa Papua yang secara khusus telah shock culture karena lompatan besar dalam sejarah perkembangan masyarakat yang tidak sempurna mengalami guncangan luar biasa yang berdampak pada sikap dan pola hidup sehari-hari. Kaget terhadap dunia luar dan trend akibat arus modernisasi. Tidak banyak Generasi Muda Papua saat ini yang bangga terhadap budayanya. Mereka cenderung menyukai musik dari luar seperti reggae yang dipopulerkan oleh Bob Marley. Memang bagi Orang Jamaica reggae adalah musik pembebasan tetapi Generasi Muda Papua melihat itu hanya dari sisi kesamaan ras yaitu sama-sama berkulit hitam. Image Global yang dibangun di tengah masyarakat global saat ini membuat Orang Papua mengalami krisis identitas diri sekaligus krisis budaya. Dampak dari semua ini lebih banyak ke arah negatif yang mana membuat Orang Papua tidak percaya diri.
Bangsa Indonesia dengan berbagai ragam suku bangsa dan budaya sebenarnya masih dalam proses menuju sebuah nation. Bangsa ini lahir dengan dengan berbagai karakter yang berbeda sehingga negara harus mampu menjaga nilai-nilai budaya sebagai kekayaan bangsa yang tiada taranya. Negara juga bertanggung jawab atas kelestarian berbagai budaya yang berbeda ini karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya bangsanya sendiri.
Mari kita coba bersama-sama untuk tidak lagi menggunakan kata ‘epen’ dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat membantu proses mengembalikan moral Generasi Penerus Papua.. Semoga..

[+/-] Selengkapnya...

>>>Persiapan menghadapi Persik

Setelah lolos ke 8 besar copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) mutiara hitam Persipura langsung mengalihkan perhatiannya pada Persik Kediri. Ya, calon lawannya itu lebih diuntungkan karena punya tenaga yang lebih disbanding Persipura yang harus bertanding tiga kali dalam sepuluh hari terakhir.

Untuk itu asisten pelatih Persipura Mettu Duaramuri langsung bersiap-siap menghadapi macan putih-julukan Persik Kediri. Dikatakan Mettu, pertandingan yang digelar dalam tempo lima hari lagi membutuhkan konsentrasi tinggi. Karena itu Persipura akan “bertapa” dulu di Malang.

Mettu menambahkan, selama persiapan melawan Persik Kediri, persipura sudah dipastikan akan ditemani oleh pelatih kepala Jacksen F Tiago, pasalnya sesuai dengan rencana pelatih yang izin menengok anaknya yang sedang sakit di Brasil tersebut, akan kembali lagi memimpin latihan Jumat (6/3), besok.

‘Ya, sesuai dengan rencana Jumat (6/3) pak Jacksen sudah tiba di Malang, ia kini dalam perjalanan ke indonesia,”paparnya.

Bagaimana dengan perasaannya menjadi pelatih? Mettu mengatakan dia sempat juga grogi, apalagi ketika itu Persipura sempat teringgal 0-1 dari tuan rumah, beruntung gol Victor dapat memacu serangan ke pertahanan Persema.

“Memang sempat grogi, karena saya harus berpikir mengenai stratgi dan taktik apa yang digunakan, pemain mana yang harus diganti dan dipertahankan, apalagi kami sempat ketinggalan 0-1, namun setelah melihat tim bertanding, dan Victor mulai menyamakan skor, saya makin semangat, akhirnya perasaan grogi hilang, untung saja tim bisa menang,”tukasnya dengan gembira. (cak/cenderawasihpos)

[+/-] Selengkapnya...

>>>Victor dan Boas, Penyelamat Persipura

Persipura BLOG

Persipura Jayapura menjadi tim pertama yang berhasil lolos ke babak delapan besar Copa Indonesia 2008/2009. Di babak 16 besar, Mutiara Hitam-julukan Persipura-menyingkirkan tim asal Divisi Utama, Persema Malang dengan agregat 5-1.

Di leg pertama, Persipura mengandaskan perlawanan Persema dengan skor telak 3-0. Sedangkan di leg kedua yang digelar di Stadion Gajayana, Malang, Persipura kembali mengalahkan tuan rumah Persema Malang 2-1.

Tuan rumah unggul lebih dulu lewat gol Brima Pepito menit ke-46. Sedangkan Persipura berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Victor Igbonefo menit ke-76. Gol kemenangan Persipura dicetak oleh Boaz Solossa pada menit ke-84.

Pada pertandingan yang disiarkan langsung tvOne ini, Persema yang tertinggal tiga gol di leg pertama mencoba menekan pertahanan Persipura. Peluang emas bahkan sudah dapat oleh pasukan Subangkit saat pertandingan baru berjalan satu menit lewat Brima Pepito. Sayang tendangannya masih terlalu lemah sehingga mudah diantisipasi kiper Persipura, Yandry Pitoy.

Persema terus meningkatkan gempurannya. Namun rapinya barisan pertahanan Persipura yang dimotori oleh Bio Paolin, Jack Komboy, dan Victor Igbonefo itu membuat penyerang-penyerang Persema kesulitan masih ke kotak penalti lawan.

Sebaliknya, Persipura justru mendapat peluang emas di menit ke-41. Hands ball yang dilakukan pemain belakang Persema, memaksa wasit memberikan hadiah penalti bagi Mutiara Hitam-julukan Persipura. Sayang, Boaz Solossa yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangannya ke sisi kiri gawang Persema masih mampu ditepis oleh I Komang Putra.

Persema mencoba bangkit dan kembali melancarkan gempuran ke barisan pertahanan tim tamu. Sayang, hingga babak pertama usai, skor tidak berubah 0-0.

Di babak kedua, Brima Pepito kembali mengancam gawang Persipura saat wasit Yandri meniup pluit tanda pertandingan dimulai. Bedanya, aksi Pepito kali ini berbuah hasil. Berawal dari sebuah umpan sepak pojok Zaenal Ichwan, Pepito mampu mencetak gol di menit 1' lewat tandukan keras ke sisi kiri gawang yang gagal diantisipai kiper Persipura, Yandry Pitoy.

Masih tertinggal dua gol, Persema memilih untuk tidak mengendurkan serangannya. Namun kali ini, perjuangan Jainal Ichwan cs lebih berat. Pasalnya, gengsi sebagai pemegang pimpinan puncak klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 membuat Persipura memilih untuk bermain terbuka.

Hasilnya, runner up Copa musim lalu itu berhasil menyamakan kedudukan lewat tandukan Victor Igbonefo menit ke-76 memanfaatkan bola liar di depan gawang Persema. Tak puas pulang dengan hasil seri, Persipura kembali menjebol gawang Persema di menit ke-84. Kali ini gol tercipta lewat kaki Boaz Solossa.

Striker timnas itu menjebol gawang Persema lewat tendangan terukur ke sisi kiri gawang I Komang Putra. Meski mencoba mengejar ketertinggalan di sisa waktu yang ada, Persema tak juga mampu mencetak gol. Hingga babak kedua berakhir, skor tak berubah 2-1 untuk Persipura. [Marco Tampubolon/vivanews]

[+/-] Selengkapnya...

>>>Persipura Hantam Arema

Persipura BLOG

Persipura Jayapura membuat langkah Arema Malang menjauhi zona degradasi semakin berat. Tim Mutiara Hitam ini berhasil meluluhlantahkan Arema dengan lima gol tanpa balas.

Pada pertandingan yang disiarkan langsung antv ini, tim tuan rumah memang benar-benar merasakan ketajaman lini depan Persipura. Kekalahan ini membuat posisi Arema tak beranjak diperingkat tujuh klasemen sementara dengan total poin 27.

Sedangkan bagi Persipura, kemenangan ini membuat tim besutan Jacksen F Tiago kembali memuncaki klasemen sekaligus unggul tiga poin dari pesaing terdekatnya, Sriwijaya FC.

Gol Persipura sendiri dicetak masing-masing dua gol oleh Ernest Jeremiah dan Alberto "Beto" Goncalves serta satu gol dari bintang Papua Boaz Solossa.

Bertanding di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 28 Februari 2009, gol pembuka Persipura ke gawang Singo Edan dicetak oleh Jeremiah. Umpan mendatar Ortizan Sajojo Solossa di menit 11 berhasil diteruskan tendangan keras Jeremiah sekaligus menaklukkan kiper Kurnia Mega.

Sadar pemain mudanya tak mampu bermain dengan tenang. Gusnul segera menarik keluar Rony Firmansyah dan memasukkan Hendra Ridwan di paruh babak pertama.

Namun lagi-lagi, Persipura kembali membuat publik Malang terdiam. Berawal dari serangan balik di menit 36, striker Beto berhasil mengecoh kapten Arema Suroso sebelum akhirnya melepaskan sontekan terukur ke gawang Kurnia Mega. Skor 2-0 bagi keunggulan Persipura ini bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Arema tetap tak menurunkan tempo. Meski berusaha membongkar pertahanan Persipura, Ranu T dan Patricio "Pato" Morales selalu gagal menembus trio pertahanan Persipura yang digalan Bio Paulin.

Meski terus mendapat tekanan, Persipura rupanya sangat piawai melakukan serangan balik. Jeremiah berhasil mencetak gol keduanya di pertandingan itu pada meni 60.

Tak mau kalah dengan rekan setimnya, Beto juga berhasil mencetak gol kedua di pertandingan itu 10 menit setelah go Jeremiah. Kedudukan sementara menjadi 4-0 buat tim tamu.

Pesta gol Mutiara Hitam disudahi dengan aksi Boaz Solossa di menit 79. Striker timnas Merah Putih ini berhasil mencetak gol penutup setelah berhasil mengecoh Kurnia Mega untuk kesekian kali. Kedudukan 5-0 ini terus berakhir hingga pertandingan usai.

Daftar pemain:
Persipura Jayapura: Jendry Pitoy, Viktor Igbonefo, Bio Paulin, Jack Komboy, Ricardo Sallampessy,Emanuel Wanggai, Eduard Ivakdalam (Ian Kabes 46'), Ortizon Solossa (Dadiv Da Rocha 74'), Boas Salossa, Jeremiah, Albeto Goncalves da Costa.

Arema Malang: Kurnia Mega, Edar Hendra, Boubakar Keita, Suroso, Beni Wahyudi, Fandy Mochtar, Ahmad Sembiring, Dendi Santoso, Rony Firmansyah (Hendra Ridwan 20'), Patrico Morales, Ranu Tri Sasongko. [toto pribadi/vivanews]

[+/-] Selengkapnya...